Oleh :
- Anil K. Maini, 2007, ”Digital Electronics: Principles, Devices and Applications ”, John Wiley & Sons, Ltd
- Wijaya W. N., 2006, ”Teknik Digital”, Erlangga, Jakarta
- Roger, L. T., 2005, “Elektronika Digital”, Erlangga, Jakarta
- Darwison, 2020, Teori,rancangan dan aplikasi sistem digital disertai simulasi dengan proteus,Andalas university Press
- Mengetahui dan memahami penggunaan Encoders
- Mampu membuat rangkaian dari materi yang diberikan
Alat
1. Power Supply DC
Generator DC atau generator arus searah (DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik DC (arus searah). Proses perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara energi. tegangan yang digunakan adalah 0-5v
2. Voltmeter
Bahan
2. 1 buah resistor 2 kohm
3. 1 buah resistor 50 ohm
4. 1 buah resistor 8 kohm
5. 1 buah resistor 10 Kohm
2.Lampu Led
sebagai indikator
3. Gerbang OR
3. Dasar Teori [kembali]
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD). Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan : 1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat 2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran menggunakan K-Map 3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut.
Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD1. Y3 = X8 + X9 2. Y2 = X4 + X5 + X6 + X7 3. Y1 = X2 + X3 + X6 + X7 4. Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
Problem
1. kita memiliki sirkuit encoder prioritas delapan baris hingga tiga baris dengan D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 dan D7 sebagai
jalur masukan data. bit output adalah A (MSB), B dan C (LSB). Bit data tingkat tinggi telah
diberikan prioritas yang lebih tinggi, dengan D7 memiliki prioritas tertinggi. Jika input dan output data aktif
ketika LOW, tentukan status logika bit keluaran untuk status logika input data berikut:
(a) Semua input dalam keadaan logika '0'.
(b) D1 hingga D4 dalam keadaan logika '1' dan D5 hingga D7 dalam keadaan logika '0'.
(c) D7 dalam keadaan logika '0'. Status logika input lainnya tidak diketahui.
Larutan
(a) Karena semua input dalam keadaan logika '0', ini menyiratkan bahwa semua input aktif. Karena D7 memiliki yang tertinggi
prioritas dan semua input dan output aktif ketika LOW, bit output adalah A = 0, B = 0 dan
C = 0.
(b) Input D5 sampai D7 adalah yang aktif. di antaranya, D7 memiliki prioritas tertinggi. Karena itu,
bit keluaran adalah A = 0, B = 0 dan C = 0.
(c) D7 aktif. Karena D7 memiliki prioritas tertinggi, itu akan dikodekan terlepas dari status logika
dari input lainnya. Oleh karena itu, bit keluarannya adalah A = 0, B = 0 dan C = 0.
Example :
Berdasarkan encoder dibawah ini buatlah table kebenaran nya
Pilihan Ganda
1. Berdasarkan contoh IC priority encoder diatas ketika encoder menerima input berlogika 1 pada pin 1, 3, 4, dan 9 dan pin lainnya berlogika 0 maka keluaran dari encoder ini ialah
a. pin 8 berlogika 1 pin 2,4,dan 1 berlogika 0
b. pin 1 dan 2 berlogika 1 dan pin 4 dan 8 berlogika 0
c. pin 4 berlogika 1 dan lin 1,2,8 berlogika 0d. pin 1 dan 8 berlogika 1 dan pin 2 dan 4 berlogika 0e.semua pin berlogika 1
2. berdasarkan contoh IC diatas ketika input berlogika 1 pada pin 2,3,4 dan pin lainnya berlogika 0 maka keluaran dari encoder ini ialah
a. pin 8 berlogika 1 pin 2,4,dan 1 berlogika 0
b. pin 1 dan 2 berlogika 1 dan pin 4 dan 8 berlogika 0
c. pin 4 berlogika 1 dan lin 1,2,8 berlogika 0d. pin 1 dan 8 berlogika 1 dan pin 2 dan 4 berlogika 0e.semua pin berlogika 1
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
Problem
1. kita memiliki sirkuit encoder prioritas delapan baris hingga tiga baris dengan D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 dan D7 sebagai
jalur masukan data. bit output adalah A (MSB), B dan C (LSB). Bit data tingkat tinggi telah
diberikan prioritas yang lebih tinggi, dengan D7 memiliki prioritas tertinggi. Jika input dan output data aktif
ketika LOW, tentukan status logika bit keluaran untuk status logika input data berikut:
(a) Semua input dalam keadaan logika '0'.
(b) D1 hingga D4 dalam keadaan logika '1' dan D5 hingga D7 dalam keadaan logika '0'.
(c) D7 dalam keadaan logika '0'. Status logika input lainnya tidak diketahui.
Larutan
(a) Karena semua input dalam keadaan logika '0', ini menyiratkan bahwa semua input aktif. Karena D7 memiliki yang tertinggi
prioritas dan semua input dan output aktif ketika LOW, bit output adalah A = 0, B = 0 dan
C = 0.
(b) Input D5 sampai D7 adalah yang aktif. di antaranya, D7 memiliki prioritas tertinggi. Karena itu,
bit keluaran adalah A = 0, B = 0 dan C = 0.
(c) D7 aktif. Karena D7 memiliki prioritas tertinggi, itu akan dikodekan terlepas dari status logika
dari input lainnya. Oleh karena itu, bit keluarannya adalah A = 0, B = 0 dan C = 0.
Example :
Berdasarkan encoder dibawah ini buatlah table kebenaran nya
Pilihan Ganda
a. pin 8 berlogika 1 pin 2,4,dan 1 berlogika 0
b. pin 1 dan 2 berlogika 1 dan pin 4 dan 8 berlogika 0
c. pin 4 berlogika 1 dan lin 1,2,8 berlogika 0
b. pin 1 dan 2 berlogika 1 dan pin 4 dan 8 berlogika 0
c. pin 4 berlogika 1 dan lin 1,2,8 berlogika 0
Rangkaian 8.14
JIKA X0 berlogika 1 maka output Y U1 berlogika 1 kemudian masuk ke OR dimana kaki 1 berlogika 1 dan kaki 2 berlogika 0 menghasilkan output berlogika 1 sesuai dengan prinsip kerja gerbang OR. sebaliknya jika X0 berlogika 0 maka output Y U1 akan berlogika 0 (kaki 1) dan kaki 2 dalam keadaan berlogika 0 sehingga 0,0 akan mengasilkan output berlogika 0 sesuai dengan prinsip kerja gerbang OR.
Rangkaian 8.15
Rangkaian 8.16
16 menunjukkan simbol logika dan tabel kebenaran dari desimal 10 baris ke encoder BCD empat baris yang menyediakan pengkodean prioritas untuk digit urutan lebih tinggi, dengan digit 9 memiliki prioritas tertinggi. Dalam tabel fungsional yang ditampilkan, baris input dengan prioritas tertinggi memiliki LOW di atasnya dikodekan terlepas dari status logika baris input lainnya.
pada rangkaian ini, apabila semua input berlogika 0, maka akan lampu led akan mati, dan apabila gerbang logika yang dihubungkan pada pin 1 gerbang or berlogika 1, akan menghidupkan ke dua lampu led, saat hanya logicstate ke dua berlogika 1 maka lampu yang hidup hanya lampu led biru, sedangkan pada saat hanya logicstate ketiga yang berlogika 1 maka lampu yang akan menyala adalah lampu led merah, namun ketika logicstate kedua dan ketika dihidupkan akan mengaktifkan ke dua lampu tersebut. sesuai dengan teable kebenaran dibawah ini